• Breaking News

    Kerupuk Melarat Cirebon Digoreng Pake Pasir, Ini Ceritanya

    Kerupuk melarat dengan kucuran sambel asem
    Ada beberapa jenis kerupuk khas dari daerah Cirebon, salah satunya yaitu kerupuk melarat. Kerupuk ini bisa kita beli di sentra oleh-oleh di Cirebon maupun di sepanjang jalur pantura. Harganya kisaran 10.000 sampai 20.000 rupiah. 

    Warna kerupuknya bervariasi, ada yang putih, merah, kuning. Kerupuk yang bentuknya persegi panjang dan berukuran besar ini rasanya gurih dan ada manis-manisnya. Di Cirebon, kerupuk melarat ini biasa di makan dengan sambel asem yang dikucurkan di atas kerupuknya, rasanya pedas, asem tapi bikin seger.

    Kerupuk melarat ini kebanyakan hasil produksi rumahan, sentra usaha kerupuk melarat banyak ditemui wilayah kecamatan tengah tani maupun kecamatan plered Kab. Cirebon. Kenapa namanya kerupuk melarat? Karena kerupuk ini digoreng menggunakan pasir, bukan minyak goreng. Melarat dalam bahasa Indonesia artinya miskin.

    Jadi, berdasarkan dari kisah atau cerita-cerita orang tua. Dulu sebelum Indonesia merdeka, pada masa penjajahan Belanda banyak masyarakat yang tidak mampu beli minyak goreng karena kondisi ekonomi yang serba susah. Saking melaratnya, untuk membeli minyak goreng pun tidak mampu. Alternatif lain agar kerupuk ini tetap bisa di produksi meskipun tanpa minyak goreng, maka kerupuk-kerupuk ini digoreng dengan menggunakan pasir.

    Tidak semua jenis pasir bisa digunakan untuk menggoreng kerupuk melarat. Pasir yang digunakan untuk menggoreng kerupuk melarat ini adalah jenis pasir gunung, pasirnya berwarna hitam. Sebelum digunakan untuk menggoreng kerupuk. Pasir ini terlebih dulu di ayak/saring karena untuk menggoreng dibutuhkan pasir yang bersih dan halus, setelah itu pasir ini di jemur agar kering dan memiliki kualitas yang bagus dalam proses penggorengan kerupuk.

    Itulah cerita singkat kenapa kerupuk ini disebut dengan kerupuk melarat. 

    1 komentar: