• Breaking News

    Menggali Potensi Diri Dari kegalauan

    Galau adalah rasa emosional yang mengakibatkan pikiran tidak tenang dan membuat hati gelisah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kata galau memang sangat populer, terutama dikalangan remaja. Rasa galau dikalangan remaja biasanya identik dengan masalah percintaan yang mereka alami. Mereka (remaja) terlalu mengekspose apa yang mereka rasakan, terutama rasa galau. Kita bisa lihat di akun-akun media sosial seperti facebook, mereka sering sekali update tentang kegalauan mereka. Sedangkan di akun twitter, kita bisa liat dari akun-akun galau yang memang selalu meng-update tentang kegalauan, followers akun ini sangat banyak sekali, terutama dari kalangan remaja.

    Dalam keadaan atau suasana apapun bisa dijadikan sebagai bahan untuk galau. Contoh pada saat hujan, mereka yang galauisme sedikit termenung dan teringat akan kenangan dikala hujan. Contoh lain adalah ketika dengerin lagu “Maudy Ayunda - Perahu Kertas”, apa yang dia rasakan ketika seseorang itu mendengarkan lagu ini?tentu kegalauan karena inget moment yang telah lalu. Dan masih banyak hal lagi yang bisa dijadikan bahan kegalauan. Galau bisa membuat seseorang stres dan frustasi.

    Galau itu pasti pernah di alami oleh siapapun, mulai dari anak kecil sampai orang tua. Hanya saja kalangan remaja sekarang terlalu berlebihan, apapun yang mereka alami dan rasakan selalu di buat status di akun media sosial, kalau kata anak gaul jaman sekarang ini bisa disebut “Alay”. Hehe... Saya suka kasihan sama orang yang selalu update galau di akun media sosial, itu artinya mereka menunjukkan keterpurukan diri kalian. Waktu mereka akan terbuang sia-sia dengan pikiran mereka yang galau, #Miris.

    Daripada update status kegalauan di akun facebook, twitter, ataupun BBM (BlackBerry Mesengger) dan sering diledekin temen-temennya, lebih baik mereka menggali potensi yang mereka alami. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan dari hobi meng-update status gak jelas di akun media sosial yang terbatas hanya ratusan karakter, lebih baik kalian buat rangkaian status itu menjadi sebuah suatu artikel, cerpen, puisi, sajak, dan sebagainya. Kalian bisa mengekspose rasa galau di blog, mulai dari sinilah kalian bisa menggali potensi diri dalam hal menulis, membaca, membuat alur cerita, berimajinasi, dan saya pikir ini adalah sebuah pelampiasan hal yang sangat positif dan berkualitas, jangan lagi update kegalauan di akun sosial yang justru akan dipandang oleh orang lain sebagai manusia yang lemah.


    Saya suka kasihan sama orang yang selalu update galau di akun media sosial, itu artinya mereka menunjukkan keterpurukan diri mereka, #Miris. Maka dari itu cobalah untuk merubah sebuah kebiasaan yang tidak baik menjadi lebih baik dan terarah adalah suatu hal yang memang diinginkan dari setiap orang. Yang dari awalnya cuma update galau di akun sosial, dan sekarang menulis cerita di sebuah web/blog, mungkin saja kalian bisa jadi penulis yang handal dan ceritanya banyak disukai oleh pembaca. Ini adalah sebuah potensi yang sangat besar yang dimiliki oleh setiap orang. (A. SF)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar